Om
Swastyastu (Semoga
pemikiran yang baik datang dari segala arah)
Event
kali ini yang kami share adalah
mengenai tradisi megibung yang
diselenggarakan pada hari Sabtu 15 Juni 2013. Megibung adalah tradisi adat Karangasem yang diartikan makan
bersama yang biasanya terdiri dari empat orang atau lebih dalam satu tempat
atau wadah makanan. Biasanya tempat atau wadah makanan yang dipakai adalah
terbuat dari anyaman bambu yang disebut ancak kemudian di atasnya diisi alas
dari daun pohon aren yang berbentuk persegi ditata secara kreatif
dan sedemikian rupa sehingga tampak artistik
dan Bali banget yang disebut dengan aledan. Tradisi makan megibung
bisa mempererat kebersamaan dalam hal kekeluargaan, rasa persaudaraan,
solidaritas, dan rasa sosial menyama
braya.
Acara megibung ini diselenggarakan oleh guru dan pegawai berkaitan dengan akhir tahun pelajaran
atau kenaikan kelas. Walaupun dengan menu yang sederhana hasil racikan dari
resep menu tradisional khas Bali, semua pegawai dan guru nampak sangat
menikmati. Rasa kekeluargaan atau menyama
braya yang kental benar-benar terasa dan terlihat begitu kompak dalam
deretan panjang di antara kelompok yang sedang menikmati menunya masing-masing
di hadapannya.
Semoga solidaritas, kekompakan,
persaudaraan, kekeluargaan, semangat gotong royong, dan rasa menyama braya yang sudah dirajut sejak 2009 hingga
seterusnya bahkan hingga ujung waktu tetap bisa dijaga dan ditingkatkan dalam
kerjasama tim demi pencapaian cita-cita yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia berlandaskan motto VIDYA PURUSOTAMA ÇANTHA yang diartikan
dengan pendidikan untuk menghasilkan generasi utama yang akan menciptakan
kedamaian hidup. Terlebih lagi yang paling utama adalah agar tetap bisa
melaksanakan amanat dari Personalitas Tuhan Yang Maha Esa yang tercantum dalam
Veda khususnya Bhagavad Gita bab 3
sloka 20 sebagai berikut.
karmanaiva hi samsiddhim
asthita janakadayah
loka-sangraham evapi
sampasyan kartum arhasi
Artinya:
Raja-raja yang seperti Janaka mencapai
kesempurnaan hanya dengan pelaksanaan tugas-tugas kewajiban yang telah
ditetapkan. Karena itu, untuk mendidik rakyat umum, hendaknya engkau melakukan
pekerjaanmu.
Akhir
kata kami tutup dengan parama çanthi.
Om Çanthi Çanthi Çanthi
Om
(Made Budi)
(Made Budi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar