Ia adalah Newton, namanya dikenal
orang banyak. Ketenaran Newton sebanding dengan ketenaran Einstein. Newton
disinyalir menjadi orang yang paling genius karena selain pendiri sekaligus
juga pemula bagi fisika. Dengan nama lengkap Sir Issac Newton, lahir pada
tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris.
Secara garis besar masa hidup Newton
dapat dibagi dalam tiga periode. Periode pertama masa bayi hingga dewasa dari
tahun 1643 hingga 1669. Periode kedua, yaitu 1669-1687 adalah masa-masa
produktif dan menjadi professor di Cambridge. Adapun periode ketiga, yaitu
setelah 1687 hingga kematiannya. Pada masa ini ia menjadi pegawai pemerintah
yang termahal di London dan sedikit tertarik pada matematika.
Lahir dari keluarga petani, ia tidak
mengenal ayahnya yang meninggal tiga
bulan sebelum kelahirannya. Ayahnya juga bernama Issac Newton. Walaupun Newton
senior sangat kaya, tetapi tidak berpendidikan. Ia tidak memiliki keterampilan
baca-tulis, bahkan untuk menulis namanya sendiripun ia tidak mampu.
Ibu Newton, Hannah Ayscough, menikah
lagi dengan Barnabas Smith, seorang menteri gereja di Witham Utara, desa
tetangga orang tuanya. Saat itu Newton berusia dua tahun. Ia kemudian hidup
bersama neneknya, Margeey Ayscough, di Woolsthorpe. Newton mengalami masa kecil
yang kurang bahagia. Ia tidak pernah mendapat asuhan bapak atau kakeknya. Sang
kakek juga meninggal sebelum Newton lahir. Tidak lama setelah perkawinan ibunya
yang kedua, ayah tirinya juga meninggal. Praktis Newton tidak pernah merasakan
sosok ayah dalam hidupnya.
Tahun 1653 Newton mulai menempuh
pendidikan dasar di Free Grammar School di Grantham. Walaupun sekolah tersebut
hanya berjarak lima mil dari rumahnya, ia tinggal di Grantham bersama keluarga
Clark. Ibu dan neneknya melakukan ini karena Newton kurang semangat bersekolah.
Langkah itu dimaksudkan agar Newton lebih berkonsentrasi pada sekolahnya.
Laporan dari sekolah menyatakan
Newton senagai idle atau malas. Dengan tinggal bersama Clark, ibunya berharap
prestasi Newton di sekolah membaik. Harapan itu tertumpu pada Clark yang
profesinya sebagai pendidik sekaligus psikolog yang dapat mengatur dan
mendekati Newton dengan sabar. Di luar dugaan Hannah, prestasi Newton tetap
belum dapat dibanggakan. Akhirnya sang ibu berkeputusan mengambil Newton dari
sekolah itu dan menitipkannya pada pamannya, Newton tetap dikembalikan ke Free
Grammar School. Pendidikan dasar di sekolah ini akhirnya diselesaikan pada
tahun 1660.
Sebelum memasuki universitas, Newton
sempat bertemu Stoke yang saat itu menjabat sebagi kepala sekolah. Stoke banyak
mengarahkan dan memberikan wawasan kepada Newton untuk melanjutkan studinya di
perguruan tinggi. Nasehat Stoke menyadarkan Newton tentang arti penting belajar
di perguruan tinggi. Mulai saat itu ia belajar matematika secara privat pada
Stoke sebagi persiapan untuk masuk universitas. Bersama Stoke, ia belajar
tentang elemen euklid. Newton akhirnya mahir matematika. Disamping itu ia juga
terampil merancang peralatan atau mesin, khususnya jam dan kincir angin.
Pada 5 Juni 1661, Newton mengikuti
jejak pamannya masuk Trinity college Cambridge. Karena alasan ekonomi, Newton
masuk sekolah tersebut sebagai Sizar. Sizar adalah siswa yang dibiayai oleh
sekolah, tetapi harus menjadi teman yang dapat melayani mahasiswa lain,
terutama dalam belajar atau member pengarahan dalam segala hal. Pada awalnya ia
mengambil studi hokum. Aturan-aturan di Cambridge didominasi oleh filosofi
Aristoteles. Paada tahun kedua siswa dibebaskan untuk mengambil pelajaran sesuai dengan pilihannya. Newton
saat itu belajar filosofi Descartes, Gassendi, Hobbes, dan juga Boyle. Mekanika
Galileo juga menarik perhatiannya, selain mempelajari juga optika Keppler. Saat
itu Newton berhasil menulis buku dengan
judul Quaestiones Quaedam Philosophicae (Certain Philosophical Question) yang
dipublikasikan tahun 1664. Ia juga menulis ungkapan daam Bahasa Latin yang
dalam Bahasa Inggrisnya adalah “Plato is my friend, Aristoteles is my friend,
but my best friend is truth” arti dari pernyataan Newton tersebut adalah “Plato
adalag teman saya, Aristoteles juga teman saya, tetapi teman terbaik saya
adalah keyakinan”. Ketertarikan Newton pada matematika pun semakin menguat.
Pemicunya adalah beberapa buku yang ia baca tidak memberikan penjelasan
matamatis yang rinci dan memudahkan. Ia mulai berpikir untuk mengungkapkan
penjelasan buku dalam bahasa matematika. Ia membaca buku Oughtred yang berjudul
Cavis Mathematica, buku Descartes, La Geometrie. Juga buku Aljabar dan Geometri
Analitic karangan Viete. Buku terakhir yang ia baca pada periode ini adalah
karangan Schooten berjudul Geometria a Renata Des Cartes yang terdiri atas dua
volume dan cetakan tahun 1959 hingga 1661. Newton juga belajar aljabar karangan
Wallis. Dengan metode Wallis, ia dapat menentukan luas parabola dan hiperbola.
Karena prestasinya yang luar biasa
akhirnya ia mendapat bea siswa khusus dari Universitas Cambridge pada 28 April
1664. Ia berhasil menyelesaikan program diploma pada April 1665. Saat itu
Universitas Cambridge ditutup untuk sementara karena berjangkit wabah penyakit
menular. Meski kegiatan akademis kosong, Newton terus belajar matematika dan
bidang-bidang lain yang relevan di tempat tinggalnya. Pada usia belum genap 25
tahun, Newton telah menguasai matematika, optic fisika dan astronomi. Selama
mempelajari matematika, Newton menemukan metode-metode baru yang dituangkan
dalam buku berjudul The Methodis Serierum et Fluxionum. Buku yang ia tulis
tahun 1736 gagal naik cetak. Baru pada tahun 1736 John Calson menemukan buku
tersebut yang kemudian berinisiatif menerjemahkannya dalam Bahasa Inggris dan
juga mencetaknya.
Ketika universitas buka kembali
setelah wabah penyakit mereda, Newton kembali ke universitas dengan tekad dan
memastikan diri sebagi calon penerima bea siswa. Pada Bulan Oktober ia terpilih
sebagai penerima bea siswa di Trinity College. Setelah meraih gelar master, ia
mendapat bea siswa yang diberikan pada Juli 1668. Pada Juli 1669, Barrow
mencoba memastikan kegeniusan Newton. Ia mengirimkan karya Newton yang berjudul
De Analysi ke Collins agar Newton dikenal di seluruh dunia. Collins merespon
usaha Barrow tersebut dengan menunjukkan karya tersebut ke Brounker yang saat
itu menjabat sebagi presiden Royal Society. Saat yang sama Barrow harus pension
dari jabatannya dan ia merekomendasikan Newton yang saat itu baru berusia 27
tahun untuk menggantikannya.
Sejak itu Newton menjadi professor.
Ia mengajar pertama pada Januari 1670 dan materi yang ia sampaikan adalah
tentang optic. Newton menerangkan spectrum cahaya putih yang diamatinya ketika
melewati prisma bening. Sebelum newton menerangkan itu, konsep Aristoteles
menjelaskan bahwa cahaya putih adalah cahaya tunggal. Newton berpendapat bahwa
cahaya putih adalah kumpulan dari caaya yang berbeda-beda yang terbiaskan pada
sudut yang berbeda pula. Dengan bekal pengetahuannya ini ia mengusulkan
rancangan teleskop bias.
Tahun 1672, Newton kembali
mendapatkan hadiah dari Royal Society atas karya teleskopnya. Pada tahun yang
sama, ia juga mempublikasikan makalah tentang cahaya dan warna dalam majalah
Philosophical Transactions of the Royal
Society. Makalah Newton tersebut t=diterima oleh kalangan ilmuwan,
tetapi Hooke dan Huygens masih ingin membuktikannya melalui eksperimen. Menurut
mereka, cahaya adalah gerakan kumpulan partikel bukan gelombang sehingga
pernyataan Newton tersebut di mata mereka tidak masuk akal. Karya Newton yng
berjudul Opticks sempat mengalami penundaan publikasi akibat pernyataan Hooke
tersebut. Makalah itu baru terpublikasi setelah Hooke meninggal pada 1703, dan
Opticks terbit tahun 1704. Untuk menjelaskan hasill observasinya, Newton
menggunakan teori cahaya yang
digabungkan dengan teori corpulsar.
Karya Newton yang paling besar
adalah teori gravitasi umum yang merupaka kelanjutan tiga hokum gerak yang
diajukan tahun 1666. Ia juga menemukan gaya sentrifugal pada benda yang
bergerak secara uniform dengan lintasan melingkar. Tetapi Newton tidak memiliki
pemahaman yang benar tentang mekanika gerak melingkar.
Tahun 1666, Newton mengembangakan
ide bahwa gravitasi bumi dipengaruhi oleh bulan yang membuatnya memiliki gaya
sentrifugal seimbang. Dari hukumnya tentang gaya sentrifugal tersebut, dan
hokum ketiga Keppler tentang gerak planet, Newton mendeduksi hokum berbanding
balik kuadrat. Tahun 1679, Newton berkorespondensi dengan Hooke, yang saat itu
menyatakan bahwa gaya tarik menarik selalu berbanding dengan jarak dari pusat lingkaran. Setelah
korespondensi itu, Newton dengan caranya sendiri dapat membuktikan bahwa daerah
luasan yang dinayatakan Keppler terkait dengan orbit planet adalah pengaruh
dari gaya sentripetal. Newton juga menunjukkan bahwa jika kurva orbit berbentuk
ellips di bawah pengaruh gaya sentriprtal kemudia tergantung secara radial
terhadap gaya yang sebanding terbalik dengan kuadrat jarak dari pusat. Penemuan
ini adalah penjelasan fisis dari Hukum keppler kedua.
Kepiawaian Newton ini ditangkap oleh
Haley, pada tahun 1687, Newton menulis makalah yang berjudul The Philosopiae
naturalis principia mathematica atau lebih dikenal dengan principia.
Principia adalah buku yang paling
bagus dan terpopuler yang terbit saat itu. Pada buku tersebut Newton
menganalisa gerak benda dalam pengaruh gaya sentripetal, yang dapat diterapkan
untuk menjelaskan gerak planet dalam tata surya. Newton juga menjelaskan secara
luas tentang fenomena yang sebelumnya dianggap tidak ada hubungan. Fenomena
tersebut antara lain eksentrisitas orbit komet, gerhana dan variasinya, presisi
sumbu bumi dan gerak bulan yang terganggu oleh gravitasi matahari. Karya-karya
tersebut menjadikan Newton dikenal sebagai pemimpin riset sains dalam skala
internasional. Pada awalnya para ilmuwan saat itu tidak menyetujui pendapat
Newton tentang hal-hal di atas. Mereka masih percaya teori Descartes. Tetapi
lama-kelamaan dengan melalui diskusi yang panjang dan pembuktian matematika
yang sangat lama, mereka akhirnya menyetujui pendapat Newton.
Newton terpilih menjadi anggota
parlemen tahun 1689, saat Raja James II berkuasa. Sebagai orang terpercaya dan
cerdas, namanya segera melambung dan termasyur ke seluruh penjuru dunia. Pada
tahun 1693 Newton mengurangi aktivitas risetnya, meski tetap berdiskusi dengan
dengan ilmuwan lain. Pada 1696, Newton memutuskan meninggalkan Cambridge menuju
London untuk mendapatkan posisi yang lebih bagus di pemerintahan. Saat itu ia
diangkat menjadi Warden of The Royal Mint dan menyusul menjadi Master pada
tahun 1699. Meskipun telah menduduki jabatan tersebut, ia juga masih memangku
jabatan di Cambridge hingga tahun 1701. Kedudukan Newton menjadi Master of The
Mint membuatnya menjadi orang yang sangat kaya raya.
Tahun 1703 Newton terpilih menjadi
President of Royal Society dan terus terpilih setiap tahun pemilihan
kepemimpinan hingga ia meninggal. Gelar “Sir” ia peroleh pada 1705 dari Ratu
Anne. Newton merupakan ilmuwan pertama yang diberi gelar tersebut. Menjelang
kepergiannya, Newton sempat menghadapi masa-masa sulit ketika terjadi
kontroversi besar terhadap pemikirannya yang dimunculkan oleh Leibniz, penemu
kalkulus. Namun Newton menanggapi dengan kepala dingin. Kedudukannya sebagai
presiden Royal Society ia manfaatkan sebagai media diskusi terbuka melalui
suratnya yang berjudul Philosophical Transaction of The Royal Society. Setelah
mengalami masa tuanya dengan berdiskusi dan menulis, Newton meninggal dunia
pada 31 Maret 1727. Jasadnya dikebumikan di Wesminter Abbey, London. (ditulis
kembali oleh ngurah:2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar